Jumat, 08 Januari 2016

BAB 11 PERMAINAN



BAB 11 PERMAINAN

      Gamabar 5.1 bermain videp game        
  
Gambar5.2 bermain balap karung     
  Gambar 5.3 bermain egerang
    
Gamabar 5.4 bermain asen naga       

Gambar 5.5 bermain ular naga panjang     

Gambar 5.6 permainan geymbot
Permainan hampir tak terpisahkan dengan kehidupan manusia terutama bagi anak-anak. Banyak sekali permainan yang menyenangkan dan mengasyikan yang membuat anak-anak merasa senang. Bukan hanya itu anak-anak juga dapat belajar sambil bermain.

A.   Mendengarkan Arahan Dan Petunjuk
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Indicator
·        Memahami penjelasan tentang petunjuk dan arahan yang disampaikan
·        Melakukan kegiatan berdasarkan penjelasan yang akan di sampaikan secara lisan
·        Siswa dapat memperaga-kan petunjuk berdasarkan informasi yang di sampaikan
Permaian tradisional juga dapat membuat anak ceria, gesit, aktif dan lebih sehat karena lebih banyak bergerak. Permainan tradisional yang masih ada namun sudah jarang sekali di mainkan salah satunya ampar-ampar pisang.
Sekarang mari kita simak arahan dan petunjuk dari guru berikut ini :
1.     Permainan ini bisa dimainkan oleh dua orang maupun lebih.
2.     Kita lebih dulu memberikan aba-aba dalam memulai bermain agar dalam memulai permainan harus serempak.
3.     Kemudian menepukkan tangan bersama teman main dengan irama sambil bernyanyi ampar-ampar pisang. Bertepuk tangan saling bergantian ke teman yang lain yang ada di samping kita.
4.     Setiap kali lagu selesai di nyanyikan maka kaki yang terakhir ditunjuk harus dilipat, demikian hingga tersisa satu kaki dan orang tersebutlah yang dinyatakan kalah.

B.   Memberikan Tanggapan Dan Saran
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Indicator
·        Mengungkapkan pikiran, perasaan dan memberikan tanggapan dan saran
·        memberikan tanggapan dan saran sederhana terhadap suatu masalah dengan menggunakan kalimat yang runtut dan kata yang tepat.
·        Siswa dapat memberikan tanggapan dan saran seder-hana terhadap masalah yang terjadi di sekitar dan menanggapinya dengan bijak.
              
          
                                             Gamabar 5.7 bermain videp game                               

Gambar 5.8 bermain ular naga panjang
-atas permainan anak-anak moderen                            - bawah permainan anak-anak tradisional
Masalah       : Permainan anak-anak tradisional dan modern sangatlah bertolak belakang, dahulu anak anak rame bermain di luar rumah, mereka bermain dengan riang gembira, dan lebih mudah bersosialisasi dengan orang disekitarnya, berbeda dengan permainan anak-anak modern, yang kebanyakan hanya berdiam diri di dalam rumah dan asik dengan permainan mereka sendiri tanpa memperdulikan orang di sekitarnya.
Tanggapan   : permainan anak-anak modern ini sangat tidak baik buat pertumbuhan psikologi anak-anak, kerena mereka hanya menutup diri di rmh saja, berbeda dengan permainan tradisional yang ngengutamakan kebersamaan yang kuat.
Saran          : orang tua dan guru harus selalu ngengawasi semua kegiatan yang di lakukan anak-anak dan membimbing mereka agar tetap menjaga kebersamaan, dan kebaikaanya.
C.   Membaca Intensif
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Indicator
·        Memahami teks dengan membaca nyaring, dan membaca intensif
·        Mejelaskan isi teks
·        Menyampaikan pendapat dan menyimpulkan isi teks
Perhatikan bacaan di bawah ini!
Bola Bekel, Kotak Emas dan Galasin
Cerpen Karangan: Muhammad Rafi Athallah
Lolos moderasi pada: 26 June 2013
Tahu mainan anak jaman sekarang? Ya, sudah pasti, kalau bukan Gadget, Handphone, dan lainnya. Seperti halnya dengan Lisa, yang selalu main dengan Handphone-nya.
“Lisa, sudah dong, main handphone-nya!” Tegur Mum. Lisa tak memberi respon sama sekali.
“Lisa, ayo dong, kita belajar, jangan main handphone terus,” Kata Dad menambahkan.
“Lisa, tak mau Daddy. Lisa kan, sudah pintar. Lagipula, Lisa sudah lulus SD,” Jawab Lisa sedikit marah. Lisa pun, berlari ke kamarnya.
Di kamarnya, Lisa terus memainkan handphone-nya, di dekat balkonnya.
“Aduh, baterainya habis lagi.” Lisa pun, men-cash handphone-nya. Lalu Lisa duduk di bangku, dekat balkon kamarnya sambil memakan camilan.
“Ah, bosan, tak ada mainan,” Kesal Lisa sambil melempar camilannya.
Lisa pun, melirik ke bawah rumahnya.
“Eh, mereka sedang main apa, ya?. Mungkin, aku boleh ikut main,” Gumam Lisa dalam hati.
Lisa pun, turun ke bawah, untuk pergi bermain.
“Lisa, kamu mau kemana?,” Tanya Mum. Lisa tak menjawab.
“Tapi, kok, dia tak membawa handphone, atau gadgetnya?” Tanya Dad, kepada Mum.
“Sudahlah, biarkan saja,” Kata Mum.
Di luar rumah…
“Hai, aku boleh ikut main tidak?,” Sapa Lisa.
“Boleh kok, Lis. Tapi, kamu bisa mainnya?,” Tanya Yati, salah seorang teman Lisa.
“Gak tahu, nama permainanya pun, aku gak tahu,” Jawab Lisa sambil nyengir.
“Namanya bola bekel. Ini permainan tradisional,” Kata Dhea menjelaskan.
“Oh, cara mainnya?,” Tanya Lisa lagi. “Aku tidak tahu cara mainnya,” Ujar Lisa.
“Ini loh …”.  Lisa pun, diajarkan cara bermain bola bekel. Dan akhirnya, Lisa bisa.
Kami pun, bermain. Awalnya, tak seru. Tapi, sejak anak laki-laki datang, permainan menjadi seru.
“Eh, kita main Kotak Emas, yuk,” Ajak Esha.
“Cara mainnya?,” Tanya Lisa.
“Kita gambreng. Terus, yang keluar terakhir, berarti dia yang jadi pemburunya dan bla bla bla blabla …” Kata Sibly menjelaskan. Lisa pun, mengerti. Setelah gambreng, ternyata, Ari yang jadi pemburunya. Ari pun, mengejar yang lain, untuk mengoper yang lain, agar menjadi pemburunya. Tapi mengejarnya, harus digaris. Ari pun, menepuk bahu Lisa, dan “Lisa jadi pemburunya!,” Kata Ari.
Setelah lama bermain, mereka istirahat sebentar….
“Ada permainan yang lain?,” Tanya Lisa.
“Galasin!!!,” Kata Esha, Suci, Yati, Sibly, Dhea, Ari, dan Putra serempak.
“Oke, cara mainnya?,” Lisa bertanya lagi.
“Ini loh, kita membagi tim, menjadi dua tim. Nanti, tim satu dan tim dua melempar koin, koin siapa yang jatuh lebih dulu, dia yang menang. Dan tim yang menang, harus melewati lapangan. Tim yang kalah, harus menjaga, agar tim yang pertama tidak menang lagi dan bla bla bla bla …” Kata Putra menjelaskan.
“Seperti Gobak Sodor, ya?,” Tanya Lisa.
“Ya, ayo kita main!!!” Seru Suci.
Mereka pun, bermain sampai Zuhur. Dan mereka pulang kerumah masing-masing.
“Bye, teman-teman!.” Kata Lisa.
“Ternyata, permainan tradisional tak kalah seru dengan permainan di handphone ataupun tablet.” Gumam Lisa, sambil berlari.
“Lisa, kamu habis main apa?.” Tanya Dad.
“Lisa, main Bola Bekel, Kotak Emas, dan Galasin. Daddy, Mum, izinkan Lisa besok, bermain dengan anak-anak di luar lagi, ya.” Pinta Lisa.
“Ya, sayang.” Kata Dad dan Mum. “Horeee.” Sorak Lisa.

Di rumah kalian, ada tidak permainan seperti yang diamainkan Lisa dan teman-temannya?

D.   Menyusun Paragraf
Standar kompetensi
Kompetensi Dasar
Indicator
·        Mengungkapkan pikiran  dan pera-saan dan informasi dalam bentuk parag-raph dan menyu-sunya menjadi sebu-ah cerita pendek.
·        Menyusun para-graph berdasarkan bahan yang ter-sedia, yaitu deng-an media gambar.
·        Siswa dapat membuat kalimat paragraph dan menyusun kara-gan atau cerita pendek berdasarkan gambar.

Kalian telah membaca karangan berbentuk cerita pendek. Bangaimana cara membuat cerita pendek. Cerita terdiri dari atas paragraf-paragraf jadi sebelum menyusun cerita pendek  kita harus bisa menyusun paragraph.
Langkah-langkah membuat paragraph adalah sebagai berikut:
a.     Menentukan ide pokok dari gambar.
b.     Menentukan latar belakang.
c.      Menentukan alaur ceritanya.
d.     Menentukan tokoh-tokoh dalam gambar.
e.      Mengembangkan ide pokok yang didapat.
f.       Menyusun kaliamat menjadi potongan-potongan paragrap
Perhatiakan gambar di bawah ini.!

      Gamabar 5.1 bermain asen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments system

Disqus Shortname